Sabtu, 28 Juli 2012
Maengket
Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal
pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu Nenek Moyang
Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan
gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket
telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan
keasliannya terutama syair/sastra lagunya. Maengket terdiri dari 3
babak, yaitu : - Maowey Kamberu - Marambak - Lalayaan. Maowey Kamberu
adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada
Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang
berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat
kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang
baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau
dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru
dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan
adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada
zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari
pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar