Selamat Datang di Kecamatan Remboken... Semoga Hari Anda Menyenangkan

Senin, 30 Juli 2012

Bendi


Bendi merupakan alat transportasi masyarakat Remboken dalam berbagai kegiatan. Kuda digunakan sebagai penarik serta seorang kusir sebagai pengendali. Umumnya Bendi digunakan untuk pergi ke pasar & menjalankan perekonomian masyarakat.

seiring dengan perkembangan zaman, bendi juga digunakan sebagai kendaraan hias dalam event-event yang diselenggarakan di Minahasa. Turis mancanegara sangat antusias dengan kendaraan ini, sehingga dapat menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke tanah Minahasa.

Minggu, 29 Juli 2012

Kulo

Tempat mandi ini awalnya dibangun sebagai pintu air & bendungan untuk pengairan persawahan di desa parepei, timu, sendangan & talikuran. airnya sangat dingin karena berasal dari pegunungan. pada bagian tepiannya dibuatkan tangga sebagai tempat mandi dan tempat cuci baju warga.

Kulo terletak didesa Parepei, sekitar 300 meter dari jalan utama

Welong

Ini dia mata air yang sangat panas di Remboken, saking panasnya sampai bisa mematangkan telur hanya dalam hitungan menit. pusat mata airnya tidak digunakan untuk mandi karena sangat panas. yang digunakan untuk tempat mandi hanyalah muaranya, karena panasnya sudah berkurang dan tidak merusak kulit.

Wolo

Tempat mandi ini umumnya hanya di gunakan oleh perempuan, air alamnya yang alami mendapatkan tempat tersendiri bagi masyarakat remboken.

Kering

Kering adalah tempat mandi umum buatan tangan manusia, yang airnya berasal dari air PAM yang melebihi daya tampung.

Sawa

Tempat mandi umum yang berlokasikan di desa Leleko, tepatnya di samping objek wisata Sumaru Endo. Air Panas alami yang dihasilkan sangat membantu masyarakat untuk kebutuhan air minum serta untuk mandi dan menghilangkan lelah setelah seharian bekerja.

Tempat Mandi ini di bagi dua, yang satunya untuk perempuan (memiliki mata air & satu bak), dan yang satunya lagi untu laki-laki (memiliki mata air sendiri & dua bak)

Nama "Sawa" digunakan sebagai nama tempat mandi ini karen ada batu yang memanjang mirim dengan ular Sawa atau ular piton.


Nasi Jaha


Nasi Jaha adalah beras ketan yang dicampur beras nasi dan berbumbu (seperti: jahe, bawang merah, garam, gula, daun pandan, batang sereh, kelapa parut dan daun jeruk) yang juga digulung dalam daun pisang muda, dimasukkan ke dalam bambu dan dipanggang.
*
Menikmatinya juga nggak perlu dressing, dinikmati apa adanya karena Nasi Jaha udah sangat savory dengan bumbu2 diatas.





Bahan Nasi Jaha Manado :

  • 400 gr beras ketan (rendam semalaman)
  • 200 gr beras
  • 400 ml santan
  • 1 lbr daun pandan
  • 1 bh serai, geprek
  • 3 lbr daun jeruk purut
Bumbu halus :
  • 2 cm jahe
  • 6 btr bawang merah
  • 1 sdt garam
  • ½ sdt gula pasir
Cara memasak Nasi Jaha Manado :
  1. Kukus beras ketan dan beras selama 10 menit. Sementara itu rebus santan, bumbu halus, daun pandan, serai, dan daun jeruk sambil diaduk hingga mendidih. Tuangkan santan ke campuran beras. Aduk rata lalu kukus sampai matang.
  2. Ambil selembar daun. Taruh aronan tadi. Gulung sambil dipadatkan. Masukkan dalam bambu yang sudah diraut hingga ketebalannya cukup tipis. Bakar di atas bara hingga matang. Cara meletakkan bambu didirikan agak miring dan bara di bawahnya. Seperti terlihat dalam gambar berikut ini.


Sabtu, 28 Juli 2012

Dampo

dengan hanya  bermodalkan batu kita sudah bisa memainkan permainan ini, namun permainan ini sungguh unik, karena tidah sembarang untuk memainkannya. Butuh keahlian dan kemampuan khusus untuk mengendalikan batu yang di taruh di atas telapak kaki, kemudian diayun kekiri dan kekanan serta berjalan mengunankan satu kaki, karena kaku yang satunya tempat untuk batu dan tidak boleh menyentuh tanah

Kalie

Jenis permainan ini hanya mengukan kayu & tempurung sebagai alat permainan. Tempurung dipotong menyerupai bentuk hati serta kayu sebagai alat pemukulnya untuk menjatuhkan "Kalie" orang lain

Kompok

Permainan paling mudah dan simpel, karna hanya mengunakan batu sebagi alat main dan arena permainan hanya digambar di atas tanah ataupun beton

Cucur


Bahan Kue Cucur :
  • 475 ml air
  • 150 gram gula merah
  • 100 gram gula pasir
  • 2 lembar daun pandan
  • 300 gram tepung beras
  • 50 gram tepung terigu
  • 1 butir telur
  • 1/4 sendok teh garam
  • minyak untuk menggoreng
Cara Membuat Kue Cucur :
  1. Rebus air, gula merah, gula pasir dan daun pandan lalu saring.
  2. Tuangkan ke campuran tepung beras dan terigu sambil diuleni perlahan-lahan.
  3. Diamkan semalam, esok harinya masukkan telur dan garam aduk. Panaskan 2 sendok sayur minyak di wajan kecil, lalu tuangkan 1 sendok sayur adonan dan goreng sampai matang.
Untuk  15 buah

Pisang Goreng






Bahan-bahan:
120 gm Tepung terigu
60 gm Tepung beras
1 sdt Baking powder
¼ sdt Garam
250 ml Air
1 buah Telur ayam, dikocok
Minyak untuk menggoreng
6 buah pisang masak [kapok, raja], di potong 2

Cara pembuatannya:
Campur tepung terigu, tepung beras, baking powder dan garam ke dalam mangkok. Kocok air dan telur kemudian masukkan kedalam campuran tepung dan buat adonan aduk sampai lembut. Untuk mendapatakan hasil pisang goreng rasanya lezat, diamkan selama 10 samapi 15 menit sebelum digunakan.

Panaskan minyak dalam wajan penggorengan, gunakan penggorengan yang dalam agar pisang dapat tergoreng seluruhnya tanpa menyentuh bagian bawah wajan tersebut. Orang bule bilang deep fryer. Sebaiknya menggunakan garpu ketika mencelupkan pisang ke dalam minyak, biarkan sejenak agar adonan turun kemudian goreng hingga kecoklatan.

Halua


Bepang


Panada



Resep Bahan Kulit Panada:
  • 250 gram tepung terigu protein tinggi
  • 100 gram tepung terigu protein sedang
  • 1 sendok makan ragi instan
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok teh garam, larutkan dengan 125 ml air hangat
  • 1 butir telur ayam
  • 1 sendok makan margarin
  • 500 ml minyak goreng
Resep Bahan Isi Panada :
  • 1 ekor pindang tongkol, ambil dagingnya
  • 4 batang kemangi, ambil daunnya
  • 1 lembar daun pandan wangi, iris halus
  • 2 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris tipis
  • 2 buah cabai merah, iris serong
  • 200 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  • gula pasir secukupnya
  • garam secukupnya
  • 2 buah tomat, buang bijinya, iris memanjang
Resep Bumbu Halus Panada :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 butir kemiri, sangrai
  • 1 cm jahe, parut


Cara Membuat Panada :
  1. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan semua bahan isi kecuali tomat dan santan, masak sambil diaduk hingga rata.
  2. Tuang santan, masak hingga santan menyusut.
  3. Tambahkan tomat, aduk rata. Angkat dan sisihkan.Campur semua bahan kering untuk adonan kulit, aduk rata. Masukkan telur, tuang air garam. Uleni hingga rata. Masukkan margarin, uleni hingga adonan kalis. Diamkan adonan selama 30 menit.
  4. Kempiskan adonan, potong dan timbang seberat 40 gram. Bulatkan masing-masing adonan, diamkan selama 10 menit.
  5. Pipihkan adonan kulit, isi dengan 1-2 sendok makan adonan ikan, lipat menjadi dua lalu pilin tepinya menyerupai pastel. Diamkan adonan selama 10 menit.
  6. Panaskan minyak, goreng hingga kuning kecoklatan dan matang. Angkat dan tiriskan. Sajikan.

Wajik


Siapa sih yang tidak kenal dengan kue tradisional turun temurun yang satu ini??? Wajik merupakan salah satu dari sekian banyak jajan pasar yang sampai saat ini masih tetap populer di dunia kuliner Indonesia. Hebat bukan?? Nah, di Nusa Tenggara, contohnya di tempat tinggal saya sekarang Nusa Tenggara Barat, wajik disini berwarna hijau karena menggunakan air daun suji. Rasanya sama-sama enak kok!!
Resep Bahan Wajik :
  • 500 gram beras ketan putih, rendam 2 jam, tiriskan
  • 500 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 200 gram gula merah
  • 2 sendok makan gula pasir
  • 3 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
Cara Membuat Wajik :
  1. Kukus ketan selama 15 menit, angkat, dinginkan.
  2. Didihkan santan, gula, dan daun pandan sampai kental berminyak.
  3. Kecilkan api, masukkan ketan, masak hingga ketan matang dan santan habis terserap. Aduk supaya tidak gosong dan butir ketan tidak hancur.
  4. Tuang dan ratakan dalam loyang, dinginkan.
  5. Potong menurut selera.

Nogosari (Pisang Kukus)

 Bahan:
175 gr tepung beras
25 tepung kanji
100 gr gula pasir
1/2 sdm garam
1 sdm vanili
500 cc santan
2 lembar daun pandan, diikat
pisang raja yang tua dan matang
daun pisang untuk pembungkus

Cara membuat :
Campur tepung beras, kanji, gula, garam dan vanili, lalu
tuang santan dan auk sampai rata. Jerangkan diatas api
masukan pandan dan aduk hingga adonan 1/2 matang
atau mengental. Angkat.
Kupas pisang, biarkan utuh dan sisikan. Ambil selmbar
daun pisang, taruh 2-3 sdm atasnya. Taruh sebuah
pisang diatas adonan, lalu tutupi adonan. Gulung daun
lipat kedua ujungnya dan kukus selama 45 mnt.

Koyabu

Kue khas Remboken ini sangat banyak dijumpai ketika ada acara-acara, bentuknya yang spesial karena dibungkus dengan daun pandan yang besar serta di tengahnya terdapat gula merah (gula aren) yang dibalut adonan kue yang terbuat dari tepung ketang dan parutan kelapa.

Bahan
175 gr tepung ketan
225 gr kelapa parut kasar, kupas kulitnya
¾ sdt garam
200 gr gula merah, sisir halus
daun pandan besar, potong panjang 20 cm untuk membungkus

Cara Membuat
- Aduk tepung ketan,kelapa parut dan garam sampai rata
- Tekuk daun pandan di bagian tengah
- Sendokan adonan ke daun pandan. Beri gula merah. Tambahkan adonan lagi
- Lipat daun pandan ke atas sampai berbentuk limas
- Semat dengan lidi
- Kukus 15 menit sampai matang
- untuk 24 buah

Katrili

Menurut legenda rakyat Minahasa, tari katrili adalah salah satu tari yang dibawa oleh Bangsa Spanyol pada waktu mereka datang dengan maksud untuk membeli hasil bumi yang ada di Tanah Minahasa. Karena mendapatkan hasil yang banyak, mereka menari-nari tarian katrili.

Kabasaran

Menari dengan pakaian serba merah, mata melotot, wajah garang, diiringi tambur sambil membawa pedang dan tombak tajam, membuat tarian kabasaran amat berbeda dengan tarian lainnya di Indonesia yang umumnya mengumbar senyum dengan gerakan yang lemah gemulai.
Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa, yang diangkat dari kata; Wasal, yang berarti ayam jantan yang dipotong jenggernya agar supaya sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.
Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong kecil. Alat musik pukul seperti Gong, Tambur atau Kolintang disebut “Pa ‘ Wasalen” dan para penarinya disebut Kawasalan, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung.

Kata Kawasalan ini kemudian berkembang menjadi Kabasaran yang merupakan gabungan dua kata “Kawasal ni Sarian” “Kawasal” berarti menemani dan mengikuti gerak tari, sedangkan “Sarian” adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa. Perkembangan bahasa melayu Manado kemudian mengubah huruf “W” menjadi “B” sehingga kata itu berubah menjadi Kabasaran, yang sebenarnya tidak memiliki keterkaitan apa-apa dengan kata “besar” dalam bahasa Indonesia, namun akhirnya menjadi tarian penjemput bagi para Pembesar-pembesar.
Pada jaman dahulu para penari Kabasaran, hanya menjadi penari pada upacara-upacara adat. Namun, dalam kehidupan sehari-harinya mereka adalah petani. Apabila Minahasa berada dalam keadaan perang, maka para penari kabasaran menjadi Waranei (prajurit perang). Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke kanan.

Tari Kabasaran
Tiap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari leluhurnya yang terdahulu, karena penari kabasaran adalah penari yang turun temurun. Tarian ini umumnya terdiri dari tiga babak (sebenarnya ada lebih dari tiga, hanya saja, sekarang ini sudah sangat jarang dilakukan). Babak – babak tersebut terdiri dari :
  1. Cakalele, yang berasal dari kata “saka” yang artinya berlaga, dan “lele” artinya berkejaran melompat – lompat. Babak ini dulunya ditarikan ketika para prajurit akan pergi berperang atau sekembalinya dari perang. Atau, babak ini menunjukkan keganasan berperang pada tamu agung, untuk memberikan rasa aman pada tamu agung yang datang berkunjung bahwa setan-pun takut mengganggu tamu agung dari pengawalan penari Kabasaran.
  2. Babak kedua ini disebut Kumoyak, yang berasal dari kata “koyak” artinya, mengayunkan senjata tajam pedang atau tombak turun naik, maju mundur untuk menenteramkan diri dari rasa amarah ketika berperang. Kata “koyak” sendiri, bisa berarti membujuk roh dari pihak musuh atau lawan yang telah dibunuh dalam peperangan.
  3. Lalaya’an. Pada bagian ini para penari menari bebas riang gembira melepaskan diri dari rasa berang seperti menari “Lionda” dengan tangan dipinggang dan tarian riang gembira lainnya. Keseluruhan tarian ini berdasarkan aba-aba atau komando pemimpin tari yang disebut “Tumu-tuzuk” (Tombulu) atau “Sarian” (Tonsea). Aba-aba diberikan dalam bahasa sub–etnik tombulu, Tonsea, Tondano, Totemboan, Ratahan, Tombatu dan Bantik. Pada tarian ini, seluruh penari harus berekspresi Garang tanpa boleh tersenyum, kecuali pada babak lalayaan, dimana para penari diperbolehkan mengumbar senyum riang.

Penari Kabasaran
Busana yang digunakan dalam tarian ini terbuat dari kain tenun Minahasa asli dan kain “Patola”, yaitu kain tenun merah dari Tombulu dan tidak terdapat di wilayah lainnya di Minahasa, seperti tertulis dalam buku Alfoersche Legenden yang di tulis oleh PN. Wilken tahun 1830, dimana kabasaran Minahasa telah memakai pakaian dasar celana dan kemeja merah, kemudian dililit ikatan kain tenun. Dalam hal ini tiap sub-etnis Minahasa punya cara khusus untuk mengikatkan kain tenun. Khusus Kabasaran dari Remboken dan Pareipei, mereka lebih menyukai busana perang dan bukannya busana upacara adat, yakni dengan memakai lumut-lumut pohon sebagai penyamaran berperang.
Sangat disayangkan bahwa sejak tahun 1950-an, kain tenun asli mulai menghilang sehingga kabasaran Minahasa akhirnya memakai kain tenun Kalimantan dan kain Timor karena bentuk, warna dan motifnya mirip kain tenun Minahasa seperti : Kokerah, Tinonton, Pasolongan, Bentenen. Topi Kabasaran asli terbuat dari kain ikat kepala yag diberi hiasan bulu ayam jantan, bulu burung Taong dan burung Cendrawasih. Ada juga hiasan tangkai bunga kano-kano atau tiwoho. Hiasan ornamen lainnya yang digunakan adalah “lei-lei” atau kalung-kalung leher, “wongkur” penutup betis kaki, “rerenge’en” atau giring-giring lonceng (bel yang terbuat dari kuningan).
Pada jaman penjajahan Belanda tempo dulu , ada peraturan daerah mengenai Kabasaran yang termuat dalam Staatsblad Nomor 104 B, tahun 1859 yang menetapkan bahwa
  1. Upacara kematian para pemimpin negeri (Hukum Basar, Hukum Kadua, Hukum Tua) dan tokoh masyarakat, mendapat pengawalan Kabasaran. Juga pada perkawinan keluarga pemimpin negeri.
  2. Pesta adat, upacara adat penjemputan tamu agung pejabat tinggi Belanda Residen, kontrolir oleh Kabasaran.
  3. Kabasaran bertugas sebagai “Opas” (Polisi desa).
  4. Seorang Kabasaran berdinas menjaga pos jaga untuk keamanan wilayah setahun 24 hari.

Tari Kabasaran
© Jennifer Munger
Kabasaran yang telah ditetapkan sebagai polisi desa dalam Staatsblad tersebut diatas, akhirnya dengan terpaksa oleh pihak belanda harus ditiadakan pada tahun 1901 karena saat itu ada 28 orang tawanan yang melarikan diri dari penjara Manado. Untuk menangkap kembali seluruh tawanan yang melarikan diri tersebut, pihak Belanda memerintahkan polisi desa, dalam hal ini Kabasaran, untuk menangkap para tawanan tersebut. Namun malang nasibnya para tawanan tersebut, karena mereka tidak ditangkap hidup-hidup melainkan semuanya tewas dicincang oleh Kabasaran. Para Kabasaran pada saat itu berada dalam organisasi desa dipimpin Hukum Tua. Tiap negeri atau kampung memiliki sepuluh orang Kabasaran salah satunya adalah pemimpin dari regu tersebut yang disebut “Pa’impulu’an ne Kabasaran”. Dengan status sebagai pegawai desa, mereka mendapat tunjangan berupa beras, gula putih, dan kain.
Sungguh mengerikan para Kabasaran pada waktu itu, karena meski hanya digaji dengan beras, gula putih, dan kain, mereka sanggup membantai 28 orang yang seluruhnya tewas dengan luka-luka yang mengerikan.

http://www.theminahasa.net/social/stories/kabasaranid.html

Maengket

Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu Nenek Moyang Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya. Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : - Maowey Kamberu - Marambak - Lalayaan. Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa.

Apang Coe

Foto:Syahroni

Kue merekah asal Manado ini aromanya sangat wangi. Rasanya legit karena gula merah yang jadi bahan utama. Bungkus daun pandan yang menjadi alas memberi aroma wangi yang sangat enak.

Resep Kue : Apang Coe
Odilia Winneke - detikFood 

Bahan:
150 g gula merah, sisir halus
50 g gula pasir
150 ml air kelapa
300 g tepung beras
250 ml santan sedang
daun pandan besar untuk takir/wadah
Ayak jadi satu:
100 g tepung terigu
5 g ragi instan
1 sdt baking powder
1 sdt bumbu spekuk

Cara membuat:
  • Bentuk daun pandan besar/lebar menjadi takir-takir. Jika tak ada bisa dipakai daun pisang.
  • Masak gula merah, gula pasir, dan air kelapa hingga mendidih.
  • Angkat lalu saring. Dinginkan.
  • Aduk dengan campuran terigu hingga kalis.
  • Diamkan adonan selama 1-2 jam hingga agak mengembang.
  • Tuangkan adonan ke dalam takir-takir hingga hampir penuh.
  • Kukus dalam kukusan panas selama 30 menit hingga merekah.
  • Angkat dan dinginkan.

Untuk 10 buah
http://food.detik.com/read/2011/06/10/112415/1657447/1037/resep-kue-apang-coe 

Apang

Foto:Syahroni

Kue Apang, Enak Renyah & memikat lidah 

Kue dari Sulawesi ini rasanya legit dengan aroma wangi kayu manis yang enak. Teksturnya lembut lentur sehingga makin enak dinikmati hangat-hangat. Yuk, dicoba buat camilan saat liburan!

Resep Kue : Apang Bakar
Odilia Winneke - detikFood 
Bahan:
400 g gula merah, sisir halus
100 g gula pasir
500 ml air
1 lembar daun pandan, potong-potong
2 butir telur ayam
100 g kelapa parut agak muda
100 g kenari, kupas, cincang
Aduk jadi satu:
600 g tepung terigu
150 g tepung beras baru
1 bungkus (11 g) ragi instan
1 sdt bumbu spekuk

Cara membuat:
  • Masak gula merah, gula pasir, air dan pandan hingga gula larut dan mendidih.
  • Angkat, saring dan dinginkan.
  • Taruh campuran terigu di dalam wadah.
  • Buat lubang di tengahnya, masukkan larutan gula dan telur.
  • Aduk perlahan dengan kocokan kawat hingga licin dan rata.
  • Masukkan kelapa parut dan kenari, aduk rata.
  • Diamkan selama 1 jam di tempat hangat hingga mengembang.
  • Panaskan cetakan carabikang di atas api sedang.
  • Olesi sedikit minyak tiap lubang cetakannya.
  • Tuangkan adonan ke dalam cetakan dan biarkan hingga setengah masak.
  • Balikkan kue dan masak hingga kedua sisinya matang.
  • Angkat, sajikan.

Untuk 16 buah

http://food.detik.com/read/2011/06/20/091210/1663620/1037/resep-kue-apang-bakar

Katinting

Alat transportasi air ini sudah mengalami perubahan yang signifikan, awalnya perahu yang diberi nama "Katinting" ini tidak mengunakan motor sebagai penggerak, namun seiring perkembangan zaman, motor lebih dimanfaatkan untuk menggantikan dayung,

Perbedaan yang mencolok antara "Katinting" dengan perahu tradisional lainnya ada memakai penyeimbang di kiri dan kanan perahu, orang Remboken menyebutnya "Sema-sema"

Kini "Katinting" tidak hanya sebagai alat transportasi bagi masyarakat tapi juga sebagai mesin uang, karena setelah di modifikasi dan dihiasi, "Katinting" menjadi Perahu Pesiar bagi Wisatawan Domestik maupun Internasional. dengan mengunakan perahu ini mereka dapat mengelilingi Danau Tondano yang Indah nan Permai.

Objek Wisata SUMARU ENDO Remboken

Objek Wisata yang paling populer karena Pesona Alamnya yang masih terjaga, Pemandangan Danau yang Elok memberikan nilai jual tersendiri bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara